[share] Inilah Batas Lama Seorang Suami Berjauhan Dengan Istrinya
5:00:00 AM
Add Comment
Inilah Batas Lama Seorang Suami Berjauhan Dengan Istrinya
Islam sudah mengatur
bab pernikahan dengan sangat baik sekali, pernikahan bukan hanya soal harta dan
fisik, tapi pernikahan lebih dari itu, pernikahan merupakan kontrak suci,
anugrah terindah dari Allah SWT untuk bisa hidup bahagia, senang dan bisa
meneruskan garis keturunan. Tujuan utama dari pernikahan dalam Islam adalah
realisasi dari ketenangan dan rahmat antara pasangan. Untuk pencapaian tujuan
tertinggi ini, Islam mendefinisikan tugas dan hak untuk suami dan istri dengan
kadar tertentu.
![]() |
Ada batas maksimal seorang suami bisa berpisah dengan istrinya |
Seorang ulama Muslim
terkemuka, Dr Su`aad Salih, profesor Fiqh di Universitas Al-Azhar menyatakan,
bahwa batas maksimum suami diperbolehkan untuk berada jauh dari istrinya
hanyalah empat bulan, atau enam bulan sesuai dengan pandangan para ulama
Hanbali. Ini adalah periode maksimum, utamanya untuk para istri dapat bertahan
ketika berpisah dari suaminya.
Pada zaman khalifah
Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu pernah terjadi kisah yang menggambarkan
derita seorang istri yang merindukan sentuhan suaminya, sementara suaminya
sedang tidak berada di sisinya karena tengah mengemban tugas berjihad di medan
perang.
Diriwayatkan suatu
malam Khalifah Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu tengah melakukan
perjalanan keliling Madinah yang mana hal demikian sering dilakukannya semenjak
ia menjabat khalifah.
Ketika melintasi suatu
rumah yang terkunci, sekonyong-konyong Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu
mendengar seorang perempuan Arab berkata :
Malam kian larut berselimut gulitaTelah sekian lama kekasih tiada kucumbuDemi Allah, sekiranya bukan karena mengingat-MuNiscaya ranjang ini berguncang kerasNamun, duhai Rabbi…Rasa malu telah menghalangikuDan suamiku itu…Terhormat lagi muliaPantang kendaraannya dijamah orang
Setelah itu perempuan
itu menghela nafas dalam-dalam seraya berkata “Alangkah sepinya, betapa lama
suamiku meninggalkan diriku…”
Umar pun terpaku
mendengar tuturan perempuan itu lalu ia bergumam “Semoga Allah merahmatimu.”
Lalu keesokan harinya
Umar membawakan pakaian dan sejumlah uang untuk wanita itu. Lalu ia mencari
tahu perihal suami wanita itu. Menurut informasi yang diterimanya, suami wanita
itu sedang berjihad fi sabilillah di medan perang, Umar pun menulis surat
kepada suami wanita tersebut dan menyuruhnya pulang.
Selanjutnya Umar
mendatangi putrinya Hafshah dan bertanya “Wahai putriku, berapa lamakah seorang
perempuan tahan berpisah dengan suaminya?”
“Subhaanallah ! Orang
seperti engkau bertanya kepada anak sepertiku mengenai masalah seperti ini?”
jawab Hafshah.
“Kalau bukan karena aku
ingin mengatasi persoalan kaum muslimin aku tidak akan bertanya kepadamu,” kata
Umar.
Lalu Hafshah menjawab,
“Bisa sebulan, dua bulan atau tiga bulan. Setelah empat bulan ia tidak akan
mampu lagi bersabar. Riwayat lain menyebutkan “Lima bulan, enam bulan.”
Maka sejak saat itu,
khalifah Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu menetapkan jangka waktu itu
sebagai ukuran lamanya pengiriman pasukan ke medan perang. (Manaqib Umar Bin
Khatthab karya Ibnul Jauzi).
Namun perlu dicatat,
jika seorang istri setuju untuk memberikan hak ini lebih dari periode tersebut,
maka itu adalah sah dan tidak ada yang salah dalam hal ini.
Selain itu, Mufti
Ibrahim Desai menambahkan, “Seseorang yang sudah menikah dan tinggal jauh
dari istrinya untuk periode apapun yang disepakati bersama. Namun, jika istri
tidak senang suaminya tersebut tinggal jauh, maka suami harus bertemu istrinya
setidaknya sekali setiap empat bulan.”
Allahu alam bishawwab.
[Referensi : http://www.siraman.com/]
0 Response to "[share] Inilah Batas Lama Seorang Suami Berjauhan Dengan Istrinya"
Post a Comment